Pemanasan global adalah adanya proses
peningkatan suhu
rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata
global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar
peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Sabtu, 30 Maret 2013
CPT PLI 17 Dampak Terhadap Pertanian
Secara geografis, posisi
Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim. Bagi
Indonesia, dampak perubahan iklim akibat pemanasan global sudah lama kita
rasakan. Kenaikan suhu bumi akan membawa
dampak ikutan yang luar biasa, yang tidak satu pun sendi kehidupan manusia dan
makhluk hidup terbebas darinya. Produksi pangan menurun, fluktuasi dan
ditribusi ketersediaan air terganggu, hama dan penyakit tanaman serta manusia
menggila. Perubahan iklim akhirnya mengancam keberlanjutan kehidupan. Pertanian Indonesia sudah merasakan dampaknya. Tata ruang, daerah
resapan air, dan sistem irigasi yang buruk telah memicu banjir, termasuk di
area sawah.
|
CPT PLI 16 Studi Kasus
Di kabupaten ini, sumber daya hutan berasal dari
hutan negara dan hutan rakyat. Luas Kawasan hutan negara yang terletak dalam
Bagian Daerah Hutan Kulon Progo seluas 1.037,4 Ha (data lainnya menyebutkan
1045 Ha), terdiri dari 19 petak RPH Kokap seluas 601,5 Ha dan 11 petak RPH
Sermo seluas 435,9 Ha yang secara administratif terletak di Kecamatan Kokap
(Desa Kalirejo, Desa Hargomulyo, Desa Hargowilis, Desa Hargorejo) dan Kecamatan
Pengasih (Desa Sendangsari dan Desa Karangsari). Kondisi hutan negara ini
sebagian besar dalam keadaan kritis. Banyak tanaman yang ditemui dalam keadaan
yang jelek (tertekan, tidak tumbuh dengan baik), dan dibeberapa tempat juga
dijumpai tanah kosong.
Pada era otonomi daerah, konsepsi hutan desa
dengan pendekatan kolaboratif managemen ini menjadi sangat relevan. Otonomi
desa menjadi bagian yang penting pada proses desentralisai pemerintah. Kemandirian ekonomi
lokal juga merupakan bagian penting dalam pengembangan hutand desa. Untuk itu
yang perlu diupayakan kemudian adalah pengembangan sistem kelembagaannya
sekaligus tenurial syestemnya, sehingga Hutan desa tersebut mampu berkembang
menjadi Pengusahaan hutan skala rakyat ( forest based small scale enterprises).
Langganan:
Postingan (Atom)