Pemakaian Air Conditioner (AC) bukan suatu barang baru lagi bagi kita yangtinggal di perkotaan, yang berlama-lama di kantor mengerjakan tugas, yang berada di dalam mobil dan harus menghadapi kemacetan jalan raya setiap harinya.
Bahkan sekarang banyak model AC semakin beragam di pasaran. Kita dapat memilih sesuai kebutuhan, model dan budget tentunya. Tanpa perangkat pendingin itu, rasanya kita yang tinggal di perkotaan yang panas, padat dan penuh sesak menjadi malas untuk beraktivitas, tidak bisa tidur, bahkan mudah terpancing emosi.
Namun kita hanya mencari kenyamanan di tengah iklim tropis yang mudah membuat gerah, tanpa peduli efek buruk di balik kenyamanan hawa dingin yang dihasilkan mesin penyejuk ruangan. Berbagai efek dan dampak buruk AC bagi tubuh perlu kita ketahui, agar bisa meminimalisir penggunaan AC atau mencari teknologi pendingin udara yang lebih menyehatkan dan memberikan perlindungan dari virus dan kuman.
Efek negatif yang ditimbulkan dari penggunaan AC antara lain :
Sick Building Syndrom
Perbedaan suhu udara antara ruangan berpendingin udara dengan luar ruang bisa memengaruhi daya tahan tubuh. Beranjak ke ruang dingin dalam kondisi berkeringat setelah melakukan aktivitas di bawah sinar matahari dapat mengakibatkan sakit kepala, lemas, sesak napas, bahkan sulit berkonsentrasi.
Carpal Tunnel Syndrome
Carpal tunnel syndrome adalah penyakit dengan gejala kesemutan dan nyeri pada tangan terutama 3 jari pertama (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah). Gejala akan lebih terasapada malam hari dalam ruang ber-AC. Penyakit ini dapat disembuhkan bila cepat ditangani.
Penuaan Kulit
Mesin pendingin udara bekerja menurunkan temperatur udara dengan menangkap partikel-partikelair di udara untuk memproduksi hawa dingin. Kondisi ini secara tidal langsung menurunkan kelembaban udara yang memicu masalah kulit kering sehingga mempercepat penuaan kulit.
Malas Berolahraga
Sadarkah Anda saat masuk ke dalam ruangan ber-AC, kadang malas untuk keluar? Terkadang itu juga menjadi faktor kenapa kita malas bangun pagi untuk berolahraga karena kita terlalu nyaman dengan kamar kita yang ber-AC.
Memperburuk Kondisi Pernafasan
Menurut "International Journal of Epidemiology", AC sentral membuat kondensasi pada kumparan pendingin dan arus pembuangan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme dan jamur. Dampak adalah kondisi pernafasan kita yang akan memburuk. Kita bisa terserang penyakit pernapasan asma, bronkitis atau dapat mengalami infeksi paru-paru serius, sesak napas.
Bell's Palsy (Kelumpuhan Wajah Sesisi)
Penyakit ini menyebabkan terjadinya pembengkakan saraf wajah (saraf ke-7) satu sisi. Biasanya penderita akan merasa salah satu matanya pedih ketika cuci muka, karena mata itu tak dapat dipejamkan. Ia juga sulit berkumur, mulutnya miring/mencong, bicaranya cadel, saat minum airnya akan meler, dan pengecapan lidah berkurang. Penemuan terakhir menunjukkan adanya kemungkinan infeksi virus yang terbawa oleh udara atau angin. Penyakit ini sering dijumpai dan biasanya menyerang remaja dan dewasa muda.
Untuk meminimalkan dampak negatif AC, Anda dapat mengikuti beberapa tips berikut:
Memeriksa kebersihan AC secara teratur.
Luangkan sedikit waktu kita untuk berjalan-jalan ke luar ruangan. Selain baik bagi tubuh, pikiran juga akan terasa lebih rileks.
Letakkan tanaman indoor di tempat kita bekerja, hal ini sangat membantu mengurangi dampak polusi.
Konsumsi cairan yang cukup sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.
Gunakan pelembab ekstra untuk kulit agar kulit tidak kering.
Biarkan sesekali udara dan cahaya masuk ke dalam ruangan ber-AC untuk memberikan efek fresh pada udara dalam ruangan.
Semoga Bermanfaat (Soraya Dayanti Putri)
Sumber :
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/09/30/77748/dampak_pemakaian_ac_bagi_lingkungan/
http://health.detik.com/read/2009/09/08/173813/1199366/766/bahaya-penggunaan-ac-terus-menerus
http://hermanthelast.blogspot.com/2012/02/bahaya-penggunaan-ac-yang-berlebihan.html
http://forum.kompas.com/medis/88270-pengaruh-buruk-ac.html
http://www.yepishare.com/2012/01/dampak-penggunaan-ac-dan-solusinya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar