Susu kedelai merupakan larutan yang dibuat dari kacang kedelai. Susu kedelai sangat populer di berbagai negara di Asia, dan beberapa tahun belakangan ini juga menarik minat pasar yang semakin meningkat di kawasan Eropa dan Amerika karena susu kedelai memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi.
Susu kedelai merupakan pengganti susu sapi yang sangat ekonomis, karena hanya memiliki sedikit lemak jenuh dan non kolesterol, sehingga akan mengurangi risiko penyakit jantung.
Menurut Herman (1985) protein susu kedelai mendekati susunan asam amino susu sapi sehingga dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi orang-orang yang tidak toleran terhadap protein susu sapi. Selain itu, susu kedelai juga dapat digunakan sebagai pengganti ASI bagi bayi yang menderita galaktosemia.
Susu kedelai mengandung beberapa komponen yang penting yaitu protein dengan jumlah yang cukup (40% s.d. 45%), dan bermutu tinggi dengan pola asam amino yang mendekati pola yang direkomendasikan oleh FAO (Bentley, 1975 dalamMuchtadi, 1986). Lemak dalam jumlah yang cukup dan bermutu tinggi terdiri dari asam-asam lemak essential linoleat, linolenat, dan arakidonat (Scrimshaw dan Young, 1976 dalam Muchtadi, 1986), serta vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup (Ferriar, 1975 dalam Muchtadi. 1986).
Biaya produksi susu kedelai sekitar sepertiga sampai setengah biaya dari susu sapi. Di Indonesia, industri makanan dan susu secara aktif terlibat dalam penelitian skala besar untukmengembangkan susu kedelai berkualitas tinggi dan produk susu seperti susu kedelai yang dapat mulai produk susu semakin mahal. Biaya rendah, adalah salah satu kelebihan susu kedelai dibandingkan dengan susu lainnya.
Susu kedelai tidak mengandung kolesterol, rendah lemak, dan sehat. Di Asia Timur, susu kedelai telah lama digunakan untuk penderita diabetes (karena tidak mengandung pati dankarbohidrat hanya 1%), untuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan pengerasan arteri (karena bebas kolesterol, rendah lemak jenuh, dan kaya lesitin dan asam linolenat), untuk anemia (karena kaya zat besi), untuk pencernaan asam dan pengasaman umum aliran darah, dan untuk arthritis.
Susu kedelai merupakan produk dari kedelai non fermentasi sehingga memiliki kandungan zat berbahaya yang dapat menyebabkan efek samping yang berdampak serius terhadap kesehatan. Zat berbahaya tersebut adalah :
Goitrogen
Merupakan komponen yang mengganggu fungsi tiroid, dengan demikian menyebabkan hypotiroid pada individu yang sensitif dan juga beresiko menyebabkan kanker tiroid.
Asam Phytic
Kedelai non fermentasi mengandung asam Phytic, yaitu asam yang dapat menghalangi penyerapan mineral seperti misalnya zat besi, kalsium, tembaga, dan terutama seng dalam saluran pencernaan.
Penghambat Trypsin
Komponen negatif ini mengurangi kemampuan mencerna protein. Memberi bayi dan anak produk kedelai yang non-fermentasi secara teratur akan mengganggu pertumbuhannya.
Nitrat
Merupakan komponen yang bersifat karsinogen (penyebab kanker), terbentuk pada saat pengeringan, dan zat beracun lysinoalanin terbentuk selama proses alkalin.
Phytoestogen
Biasanya dipakai untuk membantu mengurangi efek produksi estrogen yangrendah dalam tubuh, kini ditemukan sebagai faktor penyebab kanker payudara dan leukemia pada anak.
Demikian, semoga bermanfaat. (Soraya Dayanti Putri)
Sumber :
N,Antasari. 1999. Susu Kedelai MenambahKecerdasan. Surabaya : Ridaka.
Saraswati.1986. Susu Kedelai. Jakarta : BhataraKarya Aksara.
http://cintaherbal.wordpress.com/2009/09/13/10-khasiat-susu-kedelai-yang-harus-anda-ketahui/
http://www.squidoo.com/manfaat-susu-kedelai
http://bumbata.co/12712/amankah-susu-kedelai-5-efek-samping-susu-kedelai/
http://www.anneahira.com/bahaya-susu-kedelai.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar