Welcome To My Blog :)

Minggu, 23 Desember 2012

Jurnal 9 Penggunaan Asap Cair dalam Pengolahan Karet Blok Skim

Pengarang : M. Solichin, Azhari Anwar

Masalah utama dalam pengolahan karet blok skiin adalah bau busuk karena degradasi protein dari lateks skim oleh mikroba menjadi senyawa amoniak dan sulfida yang mencemari lingkungan pabrik, dan karet blok skim yang, dihasilkan mempunyai nilai PRJ yang rendah karena rusaknya antioksidan di dalam karet. Suatu percobaan dengan mengurangi kadar amoniak lateks skim secara mekanis atau aerasi kemudian menggumpalkannya dengan asap cair diharapkan dapat mengurangi masalah tersebut, dan diperoleh karet blok skim yang tidak berbau busuk serta mempunyai sifat teknis, sifat vulkanisasi, dan sifat fisika vulkanisat yang lebih baik. Percobaan dilakukan di Balai Penelitian Sembawa menggunakan lateks skim yang berasal dari pabrik lateks pekat swasta dengan kadar karet kering antara 4,0 - 5,5% dan kadar amoniak antara 0,40 - 0,50%. Kadar amoniak lateks skim dikurangi dengan pengadukan secara mekanis dan aerasi menggunakan pompa udara selama 0, 4, 6, dan 8 jam. Lateks skim yang diperoleh digumpalkan dengan asap cair pada pH 4,9 ; 4,7; dan 4,5, serta asam sulfat sebagai kontrol pada pH 4,7. Koagulum digiling menjadi krep dan dikeringkan di dalam oven selama 4,5 jam pada suhu 100°C. Pengamatan dilakukan terhadap pengurangankadar amoniaklateks skim, waktu penggumpalan, warna dan bau koagulum, serta spesifikasi teknis, karakter vulkanisasi dan sifat fisika vulkanisat dari karet blok skim yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengadukan mekanis selama 4 - 6 jam dapat mengurangi kadar amoniak antara 15 - 47%, sementara aerasi mengurangi 6-19% dibandingkan dengan kontrol. Asap cair dapat menggumpalkan lateks skim dengan sempurna- pada pH 4,9 ; 4,7 dan 4,5. Serum dan koagulum karet skim yang dihasilkan berbau asap. Karet blok skim yang -diperoleh mempunyai nilai PRI antara 63 - 88 dibandingkan karet blok skim yang cligumpalkan dengan asam sulfat, yakni hanya 8 - 36. Sifat vulkanisasi yang meliputi modulus torsi optimum, waktu masak optimum dan waktu penundaan dan laju vulkanisasi karet blok skim yang digumpalkan dengan asap cair lebih baik dibandingkan dengan karet blok skim yang digumpalkan dengan asam sulfat. Sifat-fisika vulkanisat meliputi tegangan putus, modulus 300%, perpanjangan putus dan kekerasan karet blok skim. yang digumpalkan asap cair lebih baik dibandingkan dengan yang digumpalkan dengan asam sulfat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar