Perubahan
yang ditimbulkan parameter fisika dalam air limbah yaitu: padatan, kekeruhan,
bau, temperatur, daya hantar listrik dan warna. Padatan terdiri dari bahan
padat organik maupun anorganik yang larut, mengendap maupun suspensi. Bahan ini
akan mengendap pada dasar air yang lama kelamaan menimbulkan pendangkalan pada
dasar badan penerima.
Bau
timbul karena adanya kegiatan mikroorganik yang menguraikan zat organik
menghasilkan gas tertentu. Di samping itu bau juga timbul karena terjadinya
reaksi kimia yang menimbulkan gas. Kuat tidaknya bau yang dihasilkan limbah
tergantung pada jenis dan banyak gas yang ditimbulkan.
Temperatur
air limbah mempengaruhi badan penerima bila terdapat perbedaan suhu yang cukup
besar. Temperatur air limbah akan mempengaruhi kecepatan reaksi kimia serta
tata kehidupan dalam air. Perubahan suhu memperlihatkan aktivitas kimiawi
biologis pada benda padat dan gas dalam air. Pembusukan terjadi pada suhu yang
tinggi dan tingkatan oksidasi zat organik jauh lebih besar pada suhu yang
tinggi.
Daya hantar listrik adalah
kemampuan air untuk mengalirkan arus listrik dan kemampuan tercermin dari kadar
padatan total dalam air dan suhu pada saat pengukuran. Konduktivitas arus
listrik mengalirkan arusnya tergantung pada mobilitas ion dan kadar yang
terlarut. Senyawa anorganik merupakan konduktor kuat dibandingkan dengan senyawa organik. Pengukuran daya hantar listrik ini untuk melihat keseimbangan kimiawi
dalam air dan pengaruhnya terhadap kehidupan biota.
Warna
timbul akibat suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, di samping
adanya bahan pewarna tertentu yang kemungkinan mengandung logam berat. Bau
disebabkan karena adanya campuran dari nitrogen, fospor, protein, sulfur,
amoniak, hidrogen sulfida, carbon disulfida dan zat organik lain. Kecuali bau
yang disebabkan bahan beracun, jarang merusak kecepatan manusia tapi mengganggu
ketenangan bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar