1)
Tekanan
Uap
Tekanan gas, yakni, tekanan uap cairan
ketika kesetimbangan uap-cair dicapai, ditentukan hanya oleh suhunya. Baik
jumlah cairan maupun volume di atas cairan tidak mempunyai akibat asal
cairannya masih ada. Dengan kata lain, tekanan uap cairan dalam ruang
ditentukan oleh jenis cairan dan suhunya. Tekanan uap cairan meningkat dengan
meningkatnya suhu. Pola peningkatannya khas untuk cairan tertentu. Dengan
meningkatnya suhu, rasio molekul yang memiliki energi yang cukup untuk
mengatasi interaksi antarmolekul akan meningkat.
2)
Titik
Didih
Wujud
saat gelembung terbentuk dengan giat disebut dengan mendidih, dan temperatur saat mendidih ini
disebut dengan titik
didih. Titik didih pada tekanan atmosfer 1 atm
disebut dengan titik
didih normal. Titik didih dan perubahannya dengan tekanan
bersifat khas untuk tiap senyawa. Jadi titik didih adalah salah satu sarana
untuk mengidentifikasi zat. Identifikasi zat kini dilakukan sebagian besar
dengan bantuan metoda spektroskopi, tetapi data titik didh diperlukan untuk
melaporkan cairan baru. Titik didih ditentukan oleh massa molekul dan kepolaran
molekul. Di antara molekul dengan jenis gugus fungsional polar yang sama,
semakin besar massa molekulnya, semakin tinggi titik didihnya.
3)
Titik
Beku
Bila temperatur cairan diturunkan, energi
kinetik molekul juga akan menurun, dan tekanan uapnya pun juga akan menurun.
Ketika temperatur menurun sampau titik tertentu, gaya antarmolekulnya menjadi
dominan, dan gerak translasi randomnya akan menjadi lebih perlahan. Sebagai
akibatnya, viskositas cairan menjadi semakin bertambah besar. Pada tahap ini,
kadang molekul akan mengadopsi susunan geometri reguler yang disebut dengan
keadaan padatan kristalin. Umumnya titik beku sama dengan titik leleh, yakni
suhu saat bahan berubah dari keadaan padat ke keadaan cair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar