1.
Keisomeran
karena atom karbon asimetrik, keisomeran optik
Sebelum ada teori valensi,
kimiawan/fisiologis Perancis Louis Pasteur (1822-1895) telah mengenali pengaruh
struktur molekul individual pada sifat gabungan molekul. Ia berhasil memisahkan
asam rasemat tartarat (sebenarnya garam natrium amonium) menjadi (+) dan (-)
berdasarkan arah muka hemihedral kristalnya (1848).
2.
Isomer
geometri
Van’t Hoff menjelaskan keisomeran asam
fumarat dan maleat karena batasan rotasi di ikatan ganda, suatu penjelasan yang
berbeda dengan untuk keisomeran optik. Isomer jenis ini disebut dengan isomer
geometri. Dalam bentuk trans subtituennya (dalam
kasus asam fumarat dan maleat, gugus karboksil) terletak di sisi yang berbeda
dari ikatan rangkap, sementara dalam isomer cis-nya subtituennya
terletak di sisi yang sama.
3.
Struktur
benzene
Struktur benzen menjadi enigma beberapa
tahun. Di tahun 1865, Kekulé mengusulkan struktur siklik planar dengan tiga
ikatan tunggal dan tiga ikatan ganda yang terhubungkan secara bergantian.
Strukturnya disebut dengan struktur Kekulé. Bukti struktur semacam ini datang
dari jumlah isomer benzen tersubstitusi. Dengan struktur Kekulé, akan ada tiga
isomer kresol, yakni, o, m- dan p-kresol
4.
Struktur
etana: analisis konformasional
Teori atom karbon tetrahedral dan struktur
benzene memberikan fondasi teori struktur senyawa organik. Namun, van’t Hoff
dan kimiawan lain mengenali bahwa masih ada masalah yang tersisa dan tidak
dapat dijelaskan dengan teori karbon tetrahedral. Masalah itu adalah keisomeran
yang disebabkan oleh adanya rotasi di sekitar ikatan tunggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar