Kamis, 25 April 2013
Selasa, 23 April 2013
CPT PLI 30 Jagalah Hutan di Bumi Tercinta Kita
Hutan hutan di indonesia termasuk dalam kategori hutan hujan tropis, ciri khas dari hutan ini mempunyai mekanisme “siklus hara tertutup”. Penampilan hutan hujan tropis yang begitu megah sebenarnya hanya tampakan luarnya saja, namun tanah-tanah di daerah ini adalah miskin hara. Sebagian besar unsur hara terkandung di dalam vegetasi yaitu pohon-pohon yang hidup di areal tersebut. Lebih dari 70 % unsur hara itu berada di dalam tegakan hutan sedangkan hanya kira-kira 30 % yang berada di dalam tanah.
Hal ini terjadi karena daerah tropis mempunyai curah hujan yang tinggi, sehingga proses “leaching” atau pencucian unsur hara berjalan dengan cepat. Selain itu jenis tanahnya sebagian besar tersusun dari partikel lempung kaolinite dan illite dengan kapasitas tukar kation yang rendah.
CPT PLI 29 Jenis Hutan Dan Fungsinya
Jenis-Jenis Hutan di Indonesia
1. Hutan Hujan Tropika, adalah hutan yang terdapat didaerah tropis dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru dunia. Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
2. Hutan Monsun, disebut juga hutan musim, Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
CPT PLI 28 Anggaplah Alam Sama Dengan Kita Menanggapi Kekasih
Mencintai alam bisa dilakukan denga banyak hal, mulai dari menjaga lingkungan, hingga memelihara tanaman, dan yang paling penting adalah menjaga kelesarian “paru-paru dunia”, yaitu hutan. Sebab jika hutan di suatu wilayah itu rusak, kritis, bahkan gundul, pasti secara tidak langsug akan berdampak pada kehidupan di lingkungan sekitarnya.
dan inilah perbandingan yang dapat kita lakukan dalam mencintai seorang kekasih dan mencintai alam atau hutan.
Pertama, pastinya kita harus mengena seperti apa hutan itu, tak kenal maka tak sayang dipakai di tahap ini. Kita mengenal hutan bisa dilakukan dengan mengetahui tentang jenis hutan itu, apakah hutan mangrove, hutan tropis, hutan hujan buatan dan lain-lain.
Setelah kita kenal, maka kita mulai pendekatan. Pendekatan dengan hutan disini bisa dilakukan dengan berusaha dekat dengan alam dan pastinya hutan itu. Entah itu kita bejalan masuk hutan, untuk merasakan udara hutan, berkemah, hiking, camping atau sekedar jalan-jalan. Dengan begitu dihati kita mulai terpupuk rasa sayang dan cinta pada alam dan hutan itu sendiri.
CPT PLI 27 Hutan yang Mulai Punah Akibat Kelalaian Manusia
Hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia yang dapat menyerap karbon dan menyediakan oksigen bagi kehidupan dimuka bumi ini. Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah juga akan terganggu akibat terjadinya kerusakan hutan yang terus menerus. Semakin seringnya terjadi kekeringan di musim kemarau dan banjir serta longsor di musim penghujan, hal ini berdampak serius terhadap perekonomian masyarakat.
Kulihat ibu pertiwi Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang Mas intan yang kau kenang
Hutan gunung sawah lautan Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara Merintih dan berdoa
Sebait lagu di atas mungkin belum bisa melukiskan betapa pedihnya derita ibu pertiwi. Kepedihan yang diderita manakala hutan-hutan dibalak tanpa ampun. Air tak lagi mengalir jernih membasahi bumi. Udara segar semakin sulit kita hirup. Langit menghitam menunjukkan kegarangannya.Tanah menjadi tandus, kerontang mengekang benih kehidupan untuk tumbuh. Birunya air laut berubah menjadi genangan kotor terpolusi. Flora dan fauna semakin sulit menemukan rumah yang nyaman untuk tumbuh dan berkembang biak.
CPT PLI 26 Lestarikan Hutan Duit
Hutan merupakan kawasan di mana di dalamnya terdapat berbagai jenis pepohonan ,tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi.melestarikan hutan adalah tugas kita semua karena hutan di Indonesia bahkan di dunia sedang mengalami krisis,sehingga mengakibatkan habitat yang ada di dalamnya terancam punah.
Mengapa manusia merusak hutan ? tentunya ada factor-faktor mengapa mereka berbuat demikian.
CPT PLI 25 Mari Kita Jaga Hutan Demi Kehidupan Generasi Mendatang
Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan melakukan pembangunan hijau. Yang dimaksud pembangunan hijau yaitu bangunan yang eksterior maupun interiornya banyak terdapat tumbuhan atau tanaman . Pembangunan hijau sangat diperlukan Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dan diharapkan bisa menjadi paru paru dunia karena Indonesia terkenal dengan hutan tropisnya. Pemerintah berkomitmen mengubah model pembangunan menjadi ekonomi hijau dengan harapan bisa menjaga pelestarian lingkungan yang tidak hanya mementingkan keuntungan semata. Beberapa sasaran yang ingin dicapai dalam konsep ekonomi hijau ini adalah pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan khususnya ekosistem dan keanekaragaman hayati dan budaya serta keadilan sosila. Tujuan dari pembangunan hijau adalah untuk menyelamatkan dunia dari berbagai macam polusi yang semakin hari semakin bertambah. Dari Departemen kehutanan juga menetapkan lima kebijakan prioritas diantaranya pemberantasan pencurian dan perdagangan kayu illegal, revitalisasi sektor hutan khususnya industri kehutanan rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan, pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan dan pemantapan kawasan hutan. Selain itu jaga akan dilakukan perluasan hutan tanaman untuk mendukung penyediaan bahan baku.
CPT PLI 24 Selamatkan Hutan Kita
Keberadaan hutan sangat penting. Hutan merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Hutan juga merupakan penyeimbang alam dan paru-paru dunia. Saat ini jumlah hutan di dunia semakin berkurang. Manusia terus mengambil sumber daya yang ada dalam hutan. Bila hal ini dibiarkan terus maka hutan di duniaakan habis. Apa yang akan terjadi bila hutan habis? Bumi akan semakin panas dan mungkin berakhir. Manusia pun juga tidak bisa mendapatkan kayu dan lainnya lagi untuk kebutuhannya. Untuk itu menjaga hutan agar tetap lestari harus dilakukan.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian hutan. Beberapa kawasan hutan ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung, cagar alam dan suaka margasatwa. Jika hutan sudah ditetapkan menjadi hutan lindung, pohonnya tidak boleh ditebang.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian hutan. Beberapa kawasan hutan ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung, cagar alam dan suaka margasatwa. Jika hutan sudah ditetapkan menjadi hutan lindung, pohonnya tidak boleh ditebang.
Lindungi Hutan Mangrove
Luas hutan Indonesia pada tahun 1990 mencapai 116.567.000 ha, pada tahun 2000 berkurang menjadi 97.852.000 ha dan pada tahun 2005 tersisa 88.496.000 ha. Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), laju kerusakan hutan di Indonesia tahun 2002-2005 merupakan yang terbesar dan terparah di dunia.Menurut FAO, setiap tahun rata-rata 1.871.000 ha hutan Indonesia hancur. Sedangkan menurut World Reseach Institute (sebuah lembaga think-tank di Amerika Serikat), dari tutupan hutan Indonesia seluas 130.000.000 ha, 72% hutan asli Indonesia telah hilang. Berarti hutan Indonesia tinggal 28%.
Salah satu hutan Indonesia yang telah rusak yaitu hutan mangrove. Hutan mangrove mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia dan hewan yang hidup di dalamnya atau disekitarnya. Secara umum, hutan mangrove didefinisikan sebagai hutan yang terdapat di daerah-daerah yang tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut, tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Hutan mangrove biasa disebut sebagai hutan payau atau hutan bakau.
Adanya penggunaan lahan mangrove untuk berbagai kepentingan merupakan salah satu penyebab kerusakan fungsi lingkungan pantai di beberapa daerah. Efek dari kerusakan itu dapat diindikasikan oleh adanya proses erosi/abrasi pantai, intrusi air laut, dan degradasi hasil perairan. Mengingat letaknya yang strategis serta sumber daya alam yang dapat diperoleh dari kawasan ini, banyak kepentingan masyarakat yang menyebabkan kawasan mangrove mengalami perlakuan pengelolaan yang melebihi kemampuannya.
Untuk saat ini, dipastikan bahwa keadaan hutan mangrove di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini menghasilkan suatu pemikiran bahwa telah terjadi suatu tekanan atau kerusakan pada hutan mangrove. Adapun bentuk tekanan terhadap kawasan mangrove yang paling besar adalah pengalihfungsian (konversi) lahan mangrove menjadi tambak udang/ikan, sekaligus pemanfaatan kayunya untuk diperdagangkan.
Apabila hal ini terus dibiarkan maka akan terjadi kerusakan yang lebih parah lagi, dan yang menanggung akibat dari kerusakan itu adalah seluruh rakyat di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan adanya pelestarian ataupun tindakan konservasi kawasan hutan yang merupakan jalan keluar paling rasional untuk menyelamatkan eksistensi hutan di masa depan. Namun pengaplikasian konservasi tidaklah segampang merumuskan konsepnya. Indikasi dari kesulitan pelaksanaan konservasi adalah banyaknya konflik yang muncul antara masyarakat lokal dengan pengelola kawasan konservasi.
Oleh sebab itu, ada baiknya kita membuat kegiatan perencanaan pembangunan kembali hutan Indonesia dimulai dengan menguatkan lembaga dan personil perencanaan yang berkaitan dengan sektor kehutanan Indonesia. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat lebih mengoptimalkan hasil hutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tanpa melupakan pelestariannya. Hal ini akan tercapai jika kinerja lembaga kehutanan lebih baik lagi.
Selain itu, masyarakat di sekitar kawasan hutan mangrove tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung suksesnya kegiatan tersebut. Peran tersebut dapat secara individual maupun secara kelompok sebagai organisasi masyarakat. Keberhasilan pengelolaan hutan mangrove tidak terlepas dari partisipasi atau peran serta masyarakat. Untuk itu masyarakat perlu dimotivasi agar berperan aktif dalam pengembangan hutan mangrove. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 6 ayat (1) yang berbunyi “ Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan pengerusakan lingkungan hidup “.
Bentuk partisipasi masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk tenaga, pikiran (ide), harta benda, keterampilan maupun partisipasi sosial. Contohnya seperti ikut kerja bakti membersihkan kawasan hutan mangrove, menanam kembali pohon mangrove, mengajak warga lain untuk ikut serta menjaga hutan mangrove, menegur atau mencegah warga lain yang ingin membuat kerusakan pada kawasan hutan mangrove. (Mahasiswi Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta)
Sumber :
CPT PLI 23 Kelapa Sawit Merajai Hutan Tropis
Kelapa sawit berasal dari kawasana tropis afrika yang tersebar di hutan hujan sierra leone hingga kongo, republik demokratis kongo. Kelapa sawit menghasilkan bibit minyak yang paling produktif didunia. Satu hektar kelapa sawit dapat menghasilkan 5.000 kg minyak mentah, atau hampir 6.000 liter minyak mentah menurut dari datajurneytoforever. Sebagai perbandingan kedelai dan jagung hasil yang kerap digembar gemborkan sebagai sumber bahan bakan biologis yang unggul hanya dapat menghasilkan sekitar 172 liter sampai 446 liter per hektar. Indonesia saat ini adalah produsen kelapa sawit terbesar ke-2 di dunia, luas perkebunan kelapa sawit mencakup 5,3 juta hektar perkebunan ini telah menghasilkan 11,4 juta ton kubik minyak kelapa mentah dengan nilai ekspor sebesar 4,43 milyar USD dan mendatangkan 42,4 juta USD ke dalam kas Negara.
CPT PLI 22 Hutanku, Paru - Paru Duniaku
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan terdiri atas berbagai jenis pohon-pohon besar, tanaman liar dan juga binatang-binatang liar. Selain untuk keseimbangan ekosistem, hutan juga berfungsi untuk rekreasi, taman nasional, cagar alam dan suaka alam.
Hutan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tetapi apa yang manusia lakukan sekarang????
CPT PLI 21 Belajar Melestarikan Hutan Dari Masyarakat Lokal
Beberapa contoh upaya pelestarian hutan yang dilakukan oleh masyarakat lokal dan dinilai sangat penting adanya upacara-upacara yang bertemakan khusus untuk pelestarian hutan. Di Manggarai, Flores Barat terdapat Upacara Penti, upacara ini diadakan sebelum memulai kegiatan bercocok tanam atau berladang. Bagi masyarakat Manggarai, Flores Barat atau Wae Rebo, makna dari upacara ini adalah sebagai rasa syukur lepada para leluhur atas berkat tanah yang subur. Hal yang lain adlaah rasa kecintaan mereka terhadap alam dan isinya, terutama air sebagai sumber kehidupan, serta hutan dan seluruh makhluk hidup yang ada didalamnya merupakan warisan nenek moyang yang harus dijaga.
CPT PLI 20 Urgensi Hutan Tropis
Hutan merupakan suatu ekosistem natural yang telah mencapai
keseimbangan klimaks dan merupakan komunitas tetumbuhan yang paling besar yang
berkemampuan untuk pulih kembali dari perubahan-perubahan yang dideritanya,
sejauh hal itu tidak melampaui batas-batas yang ditolerir. Sebagai ilmu, hutan
dibagi dalam beberapa daerah yakni bagian atas tanah yang meliputi tajuk-tajuk
pepohonan, batang kayu dan tumbuhan bawah; bagian permukaan tanah yang meliputi
semak, rumput-rumputan dan serasah yang sering disebut lantai hutan (forest
floor) yang terdiri dari tumpukan daun, ranting, bunga dan buah; serta
bagian dalam tanah yang meliputi akar dari semua vegetasi.
CPT PLI 19 Pengaruh Terhadap Tata Ruang
Pemanasan
global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik
(seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna
tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb).
Kenaikan muka air laut
secara umum akan mengakibatkan dampak sebagai berikut : (a) meningkatnya
frekuensi dan intensitas banjir, (b) perubahan arus laut dan meluasnya
kerusakan mangrove, (c) meluasnya intrusi air laut, (d) ancaman terhadap
kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, dan (e) berkurangnya luas daratan
atau hilangnya pulau-pulau kecil.
Langganan:
Postingan (Atom)